Kamis, 10 April 2014

KETIDAKTERLIBATAN PEREMPUAN BERAKIBAT PADA KEGAGALAN



Perempuan di sebuah desa di Papua harus berangkat pagi hari ketika masih gelap dan berjalan kaki ke sungai yang jaraknya kira-kira 2,5 km untuk mencuci pakaian, mandi dan mengambil air bersih untuk keperluan rumah tangga. Karena kondisi tersebut mereka mengajukan usulan pengadaan air bersih dan MCK (mandi, cuci, kakus.)
Pada waktu usulan dibuat, mereka tidak dilibatkan sama sekali oleh Team Penulis Usulan. Setelah usulan mereka disetujui dalam musyawarah di Kecamatan, sarana air bersih dan MCK itupun dibangun di tengah Desa. Namun selain tertutup, ukuran bangunan MCK dan tempat cucinya kecil sehingga mereka harus bergantian pada waktu memakainya. Padahal para perempuan terbiasa mencuci pakaian di sungai beramai-ramai sampai 20 orang sambil bersenda gurau bertukar informasi, dan berdiskusi mengenai keadaan Desa mereka. Akhirnya sebagian besar dari mereka kembali lagi ke sungai untuk mengambil air, mandi dan mencuci pakaian., sedangkan MCK yang telah di bangun nyaris tidak dimanfaatkan.

(Dikutip dari : Buku “Meningkatkan partisipasi aktif perempuan, belajar dari pengalaman, program pengembangan kecamatan, halaman 3 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar