PUBLIK SPEAKING
Oleh. Faris Valeryan Wangge
Orang muda Katolik (OMK) harus mampu tampil berbicara,
mengemukakan pendapat, pandangan dan maksudnya di depan umum secara baik dan
menarik. Untuk menguasai ketrampilan berbicara di depan umum ini maka OMK harus
berani dan mau terus mengasah diri dengan latihan. Semakin banyak latihan
semakin ahli, semakin sering tampil maka semakin terbiasa. Berbicara di depan umum ini sering di sebut public speaking.
Baiklah sebelum membahas public speaking lebih jauh, kita
tinjau pengertian komunikasi lebih dahulu. Dalam proses komunikasi, komunikator
menyampaikan pesan dan komunikan memberikan umpan balik. Umpan balik ini dapat
berisi hal yang positif sebagai tanda mengerti pesan yang disampaikan, atau hal
yang negatif sebagai tanda salah mengerti, atau bertanya sebagai tanda tidak
mengerti.
Berbicara merupakan
bagian dari komunikasi. Jika umpan balik dalam proses komunikasi itu lebih
bersifat positif, berarti penyampaian pesan komunikator telah efektif. Dalam
melakukan public speaking tidak selalu ada kata sepakat namun selalu tercapai
pengertian bersama (komunikan mengerti maksud komunikator dan sebaliknya, walau
tidak setuju).
Berbicara
di depan umum adalah sesuatu yang kita tidak dapat dihindari dalam hidup kita.
Situasi akan muncul ketika kita dipanggil untuk berdiri dan berbicara apa yang
ada dalam pikiran kita. Ketika situasi tersebut datang, apakah kita siap?
Berbicara di depan umum (Public Speaking) adalah salah satu kegiatan yang paling ditakuti dalam hidup seseorang. Kecemasan dan stres biasanya akan menyerang setelah Anda turun dari kursi Anda dan mulai untuk berbicara.
Berbicara di depan umum (Public Speaking) adalah salah satu kegiatan yang paling ditakuti dalam hidup seseorang. Kecemasan dan stres biasanya akan menyerang setelah Anda turun dari kursi Anda dan mulai untuk berbicara.
Sayangnya,
ketakutan ini adalah penyebab kehilangan promosi, harga diri rendah,
miskomunikasi dan situasi serupa. Tetapi mengapa sebagian orang unggul di
atasnya? Mereka membuatnya tampak begitu mudah - saya kira melalui latihan yang
dapat meningkatkan keterampilan berbicara di public tetapi dalam waktu yang berarti di sini adalah 6
pedoman dan pertanyaan-pertanyaan yang Anda akan membuat hidup Anda lebih mudah
ketika berbicara di depan umum.
Siapa?
Siapa
kau bicara? Kenali audiens Anda, latar belakang mereka, nilai-nilai dan
kepentingan umum yang dapat membantu Anda dalam presentasi Anda. Jika Anda
berbicara kepada sekelompok akuntan maka akan membantu jika Anda memfokuskan
pidato pada data dan statistik, atau jika Anda berbicara kepada sekelompok
remaja, Anda harus mengetahui fashion terbaru atau dalam hal sehingga Anda
dapat menjalin hubungan dan membuat yourspeech lebih ringan dan sederhana.
Mana?
Mengetahui
pendengar Anda sangat penting untuk pidato yang sukses. Ini juga akan membantu
Anda rileks jika Anda tahu orang-orang yang akan mendengarkan presentasi Anda.
Periksa
sound system dan ketersediaan audio-visual jika Anda perlu menggunakan
beberapa. Berada di tempat awal akan memberikan Anda waktu untuk menyiapkan dan
menenangkan diri. Anda juga dapat membeli waktu untuk tweaker menit terakhir
dari yourspeech.
Apa?
Apa
yang Anda ingin katakan? Apa yang pidato? Jika Anda berbicara untuk mendidik
dan menginformasikan audiens Anda, pastikan bahwa Anda memiliki fakta-fakta
yang akurat dan diperbarui dalam presentasi Anda. Tidaklah cukup bahwa Anda
telah siap dan telah hafal yourspeech; Anda juga harus tahu apa yang Anda
bicarakan dan telah melakukan penelitian mendalam tentang hal itu.
Bagaimana?
Bagaimana
Anda dapat menyampaikan pesan Anda? Sebuah suara keterampilan bahasa tidak
cukup untuk menjamin kesuksesan sebagai pembicara publik. Pilih kata-kata Anda
dengan hati-hati dan pastikan untuk memberitahukan mereka. Miskin artikulasi
dan pengucapan berat banyak dalam mengevaluasi presentasi Anda.
Bantu
visual sangat membantu untuk mendapatkan pesan Anda. Anda dapat menggunakan
handout atau presentasi teknis untuk mendukung poin Anda. Tapi bantu visual
yang terbaik adalah ekspresi wajah Anda, gerakan tangan dan bahasa tubuh.
Ketika berlatih yourspeech, cobalah untuk melakukannya di depan cermin untuk
melihat bagaimana Anda melihat
Pastikan
bahwa Anda memiliki pembukaan yang solid, transisi yang baik dan kesimpulan
yang mengesankan.
Kapan?
Kapan
waktu terbaik untuk berbicara dan berhenti? Dalam komunikasi, kata-kata bukan
satu-satunya cara untuk menyampaikan pesan. Anda berhenti sejenak dan berhenti
juga memainkan peran penting dalam memberikan menyampaikan maksud Anda.
Tahu
kapan harus mulai berbicara dan kapan harus berhenti. Waspada terhadap berapa
lama pidato Anda adalah dan penjahit itu sesuai audiens. Jika Anda berbicara
kepada kelompok siswa kelas tujuh, maka kemungkinan span perhatian mereka lebih
pendek daripada dua puluh sesuatu mahasiswa.
Mengapa?
Mengapa
mereka harus mendengarkan Anda? Mengapa kau dipilih untuk berbicara di depan
umum? Tentukan alasan mengapa Anda memilih untuk menyampaikan pidato. Ini
mungkin karena latar belakang pendidikan Anda, pengalaman kerja Anda atau
status Anda di masyarakat. Apa pernah itu, mereka menginginkan sesuatu dari
Anda. Identifikasi alasan dan mempersiapkan pidato anda untuk menjawab harapan
para penonton.
Berbicara di depan
publik tidak perlu menjadi pengalaman yang menyakitkan bahwa Anda memilih untuk
melupakan dan menguburkannya di masa lalu. Hanya menjawab pertanyaan dasar ini
dan anda miliki adalah setengah jalan di sana. Tidak ada pengganti untuk
persiapan jadi pastikan bahwa Anda memiliki banyak waktu untuk melakukan hal
ini. Mengetahui apa yang ingin Anda katakan dan mengatakan benar adalah
persamaan yang sempurna. Satu hal lagi, ingat untuk bersantai dan menikmati
pengalaman.
Langkah-Langkah
Kemampuan berbicara di depan umum tidaklah
dimiliki setiap orang karena kemampuan
ini berkaitan erat dengan citra
pribadi. Biasanya orang yang memiliki kemampuan ini sering disebut dengan "pemimpin".
Kemampuan berbicara di
depan umum dapat dimiliki karena adanya bakat alam
(sering disebut "dilahirkan"), dengan menjalani pelatihan atau secara spontan
muncul dalam situasi darurat (bersifat sementara).
Public
Speaking yang
berhasil, ditentukan oleh empat faktor penting, yaitu:
-
Mengatasi
hambatan kepribadian
-
Penggunaan
body language secara tepat
-
Metode penyampaian
yang sistematis dan tepat sasaran
-
Penggunaan
alat peraga
-
Persiapan
yang mantap
-
Pelaksanaan
yang meyakinkan
-
Feeling
-
Finishing
touch yang
manis
Berikut
ini adalah penjelasan delapan komponen yang disebutkan di atas.
1. Mengatasi Hambatan Kepribadian
Pada
umumnya, seseorang yang belum biasa berbicara di depan orang yang banyak akan
gugup, gemetar, berkeringat dingin, gagap, tegang, sakit perut (mulas), salah
tingkah, demam panggung yang biasa kita sebut "cemas".
Kiat
menghadapi kecemasan:
-
Organisasikan bahan presentasi
Anda
-
Visualisasikan
-
Berlatih
-
Bernafas dalam – dalam
-
Berfokus pada relaksasi
-
Melepas ketegangan
-
Kontak mata
2. Penggunaan Body Language Secara Tepat
Bahasa
isyarat dan gerakan tubuh merupakan hal penting namun sering dilupakan orang.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
-
Postur
tubuh
-
Perpindahan
tempat
-
Gerak
isyarat
-
Mimik
wajah
-
Mata
yang bersinar
Hal -hal yang perlu dihindarkan:
-
Memasukan
tangan ke saku
-
Tangan
ditangkupkan di belakang punggung
-
Lengan
disedekapkan
-
Bertolak
pinggang
-
Meremas-remas
tangan
3. Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran
Urutan
presentasi:
-
Pendahuluan
-
Kalimat
prepandangan
-
Gagasan
utama dan sub gagasan
-
Keuntungan
dari penyampaian materi
-
Kalimat
peninjauan
-
Kesimpulan
Supaya tepat
sasaran dalam melakukan public speaking, hal-hal berikut ini harus diperhatikan
:
-
Kenali
latar belakang komunikan, baik budayanya, sukunya, pendidikannya, pekerjaannya,
hobinya, status sosialnya, kepentingannya maupun hal-hal yang nampaknya tidak
ada artinya.
-
Hilangkan
/ dekatkan kesenjangan-kesenjangan dengan cara mengubah diri, ikuti
"arus" namun tidak sampai "hanyut" dan akhirnya
perlahan-lahan mempengaruhi "arus".
-
Ciptakan
suasana yang menunjang, tergantung pada komunikan yang kita hadapi, pada
umumnya mereka senang dengan keramahan / keakraban dan keterbukaan yang tidak
sampai tahap mencampuri urusan orang lain.
-
Tentukan
maksud dan tujuan pembicaraan kita; sekedar pengisi waktu / obrolan ringan,
diskusi, brainstorming, informasi, negosiasi, atau mempengaruhi orang lain.
-
Arahkan
materi pembicaraan dan gunakan strategi sesuaidengan tujuan pembicaraan yang
telah ditetapkan.
-
Gunakan
kata-kata yang tidak menimbulkan pengertian ganda agar tidak membingungkan. Gunakan logika berpikir. Cobalah untuk
kritis, kreatif, kembangkan pola pikir yang logis, dan sistematis. Biasakan
bertanya mengapa, bagaimana, seandainya.
-
Evaluasi
terus secara sadar.
4.
Penggunaan Alat
Peraga
Alat
peraga khususnya yang visual dimaksudkan untuk :
-
Memfokuskan
perhatian audience
-
Mengukuhkan
pesan verbal
-
Merangsang
minat
-
Mengilustrasikan
faktor-faktor yang sulit diverbalkan
Hal yang harus
diingat adalah : alat peraga hanya sebagai alat bantu, jangan menjadi pusat
perhatian. Interaksi dan hubungan anda dengan audience yang menentukan keberhasilan
public speaking.
5.
Persiapan
Faktor nonteknis
seringkali tidak diperhitungkan namun membawa akibat fatal bila ternyata muncul
tiba-tiba. Misalnya :
-
Penampilan
(rambut, pakaian, sepatu, bau badan, . . .)
-
Fisik
(kesehatan, makan dulu, minum glucose, buang air besar/kecil, cukup tidur, . .
.)
-
Latihan
gaya, menghitung waktu, . . .
-
Kesempurnaan
berkas/bahan, transparan cadangan, spidol.
-
Ketersediaan
alat peraga dan cadangannya, . . .
-
Sound
sytem, pengaturan tempat duduk, letak layar dan alat peraga, . . .
-
Kreativitas.
6. Pelaksanaan yang
meyakinkan
Intonasi suara,
semangat, rasa percaya diri, keyakinan yang sempurna, rasa optimis, mata yang
berbinar, senyum dikulum, komunikatif, mengajak (berdialog dengan) seluruh
audience, membangkitkan inspirasi, data yang akurat, peraga yang baik dan
lain-lain sangat mempengaruhi keberhasilan berbicara di depan umum.
7. Feeling
Otak manusia
terdiri dari optak kanan dan otak kiri. Otak kiri berpikir hal-hal yang
rasional, sedangkan otak kanan memikirkan hal-hal yang berbau senidan
mengandalkan perasaan, emosi dan nuansa-nuansa ketidak pastian. Dalam berbicara
di depan umum, otak kanan juga harus difungsikan, tidak hanya otak kiri.
Untuk apa? Agar
kita dapat mengatasi gejala-gejala yang dapat merusak presentasi kita. Contoh :
jam presentasi yang tidak tepat (membuat ngantuk), kebosanan karena acara yagn
monoton dan berlebihan, kelelahan, kurang minat dan sebagainya. Sebaiknya
presentasi segera di break dengan humor, tanya jawab, demonstrasi alat atau visualisasi
sesuatu yang merangsang minat. Selain itu ciptakan suasana yang hangat dan
interaksi yang "hidup".
8. Finishing Touch
Setelah kesimpulan
di akhir pembicaraan, ungkapkanlah tantangan, pertanyaan, penegasan, demo atau
apa saja yang dapat audience terpana, tercengang, berpikir, atau bahkan protes.
Hal ini akan memberi kesan positif dan rangsangan untuk bertanya.
* Faris Valeryan Wangge, Tim kerja/Pendamping OMK Komisi Kepemudaan Keuskupan Denpasar. Disampaikan dalam Pendidikan
Kaderisasi Basis OMK –se Bali, OSF Tuka Dalung, 01 – 03 September
2011. Disarikan dari berbagai
sumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar