Jumat, 13 April 2012

LKTD OMK


PUBLIK SPEAKING

Oleh. Faris Valeryan Wangge

Orang muda Katolik (OMK) harus mampu tampil berbicara, mengemukakan pendapat, pandangan dan maksudnya di depan umum secara baik dan menarik. Untuk menguasai ketrampilan berbicara di depan umum ini maka OMK harus berani dan mau terus mengasah diri dengan latihan. Semakin banyak latihan semakin ahli, semakin sering tampil maka semakin terbiasa.  Berbicara di depan umum ini sering di sebut public speaking.  

Baiklah sebelum membahas public speaking lebih jauh, kita tinjau pengertian komunikasi lebih dahulu. Dalam proses komunikasi, komunikator menyampaikan pesan dan komunikan memberikan umpan balik. Umpan balik ini dapat berisi hal yang positif sebagai tanda mengerti pesan yang disampaikan, atau hal yang negatif sebagai tanda salah mengerti, atau bertanya sebagai tanda tidak mengerti.

Berbicara merupakan bagian dari komunikasi. Jika umpan balik dalam proses komunikasi itu lebih bersifat positif, berarti penyampaian pesan komunikator telah efektif. Dalam melakukan public speaking tidak selalu ada kata sepakat namun selalu tercapai pengertian bersama (komunikan mengerti maksud komunikator dan sebaliknya, walau tidak setuju).

Berbicara di depan umum adalah sesuatu yang kita tidak dapat dihindari dalam hidup kita. Situasi akan muncul ketika kita dipanggil untuk berdiri dan berbicara apa yang ada dalam pikiran kita. Ketika situasi tersebut datang, apakah kita siap?

Berbicara di depan umum (Public Speaking) adalah salah satu kegiatan yang paling ditakuti dalam hidup seseorang. Kecemasan dan stres biasanya akan menyerang setelah Anda turun dari kursi Anda dan mulai untuk berbicara.

Sayangnya, ketakutan ini adalah penyebab kehilangan promosi, harga diri rendah, miskomunikasi dan situasi serupa. Tetapi mengapa sebagian orang unggul di atasnya? Mereka membuatnya tampak begitu mudah - saya kira melalui latihan yang dapat meningkatkan keterampilan berbicara di public tetapi dalam waktu yang berarti di sini adalah 6 pedoman dan pertanyaan-pertanyaan yang Anda akan membuat hidup Anda lebih mudah ketika berbicara di depan umum.

Siapa?
Siapa kau bicara? Kenali audiens Anda, latar belakang mereka, nilai-nilai dan kepentingan umum yang dapat membantu Anda dalam presentasi Anda. Jika Anda berbicara kepada sekelompok akuntan maka akan membantu jika Anda memfokuskan pidato pada data dan statistik, atau jika Anda berbicara kepada sekelompok remaja, Anda harus mengetahui fashion terbaru atau dalam hal sehingga Anda dapat menjalin hubungan dan membuat yourspeech lebih ringan dan sederhana.

Mana?
Mengetahui pendengar Anda sangat penting untuk pidato yang sukses. Ini juga akan membantu Anda rileks jika Anda tahu orang-orang yang akan mendengarkan presentasi Anda.
Periksa sound system dan ketersediaan audio-visual jika Anda perlu menggunakan beberapa. Berada di tempat awal akan memberikan Anda waktu untuk menyiapkan dan menenangkan diri. Anda juga dapat membeli waktu untuk tweaker menit terakhir dari yourspeech.

Apa?
Apa yang Anda ingin katakan? Apa yang pidato? Jika Anda berbicara untuk mendidik dan menginformasikan audiens Anda, pastikan bahwa Anda memiliki fakta-fakta yang akurat dan diperbarui dalam presentasi Anda. Tidaklah cukup bahwa Anda telah siap dan telah hafal yourspeech; Anda juga harus tahu apa yang Anda bicarakan dan telah melakukan penelitian mendalam tentang hal itu.

Bagaimana?
Bagaimana Anda dapat menyampaikan pesan Anda? Sebuah suara keterampilan bahasa tidak cukup untuk menjamin kesuksesan sebagai pembicara publik. Pilih kata-kata Anda dengan hati-hati dan pastikan untuk memberitahukan mereka. Miskin artikulasi dan pengucapan berat banyak dalam mengevaluasi presentasi Anda.

Bantu visual sangat membantu untuk mendapatkan pesan Anda. Anda dapat menggunakan handout atau presentasi teknis untuk mendukung poin Anda. Tapi bantu visual yang terbaik adalah ekspresi wajah Anda, gerakan tangan dan bahasa tubuh. Ketika berlatih yourspeech, cobalah untuk melakukannya di depan cermin untuk melihat bagaimana Anda melihat
Pastikan bahwa Anda memiliki pembukaan yang solid, transisi yang baik dan kesimpulan yang mengesankan.

Kapan?
Kapan waktu terbaik untuk berbicara dan berhenti? Dalam komunikasi, kata-kata bukan satu-satunya cara untuk menyampaikan pesan. Anda berhenti sejenak dan berhenti juga memainkan peran penting dalam memberikan menyampaikan maksud Anda.
Tahu kapan harus mulai berbicara dan kapan harus berhenti. Waspada terhadap berapa lama pidato Anda adalah dan penjahit itu sesuai audiens. Jika Anda berbicara kepada kelompok siswa kelas tujuh, maka kemungkinan span perhatian mereka lebih pendek daripada dua puluh sesuatu mahasiswa.

Mengapa?
Mengapa mereka harus mendengarkan Anda? Mengapa kau dipilih untuk berbicara di depan umum? Tentukan alasan mengapa Anda memilih untuk menyampaikan pidato. Ini mungkin karena latar belakang pendidikan Anda, pengalaman kerja Anda atau status Anda di masyarakat. Apa pernah itu, mereka menginginkan sesuatu dari Anda. Identifikasi alasan dan mempersiapkan pidato anda untuk menjawab harapan para penonton.

Berbicara di depan publik tidak perlu menjadi pengalaman yang menyakitkan bahwa Anda memilih untuk melupakan dan menguburkannya di masa lalu. Hanya menjawab pertanyaan dasar ini dan anda miliki adalah setengah jalan di sana. Tidak ada pengganti untuk persiapan jadi pastikan bahwa Anda memiliki banyak waktu untuk melakukan hal ini. Mengetahui apa yang ingin Anda katakan dan mengatakan benar adalah persamaan yang sempurna. Satu hal lagi, ingat untuk bersantai dan menikmati pengalaman.

Langkah-Langkah
Kemampuan berbicara di depan umum tidaklah dimiliki setiap orang karena kemampuan ini berkaitan erat dengan citra pribadi. Biasanya orang yang memiliki  kemampuan ini  sering  disebut  dengan "pemimpin".

Kemampuan berbicara di depan umum  dapat  dimiliki   karena  adanya bakat alam (sering disebut "dilahirkan"), dengan menjalani pelatihan atau secara spontan muncul dalam situasi darurat (bersifat sementara).

Public Speaking yang berhasil, ditentukan oleh empat faktor penting, yaitu:

-          Mengatasi hambatan kepribadian
-          Penggunaan body language secara tepat
-          Metode penyampaian yang sistematis dan tepat sasaran
-          Penggunaan alat peraga
-          Persiapan yang mantap
-          Pelaksanaan yang meyakinkan
-          Feeling
-          Finishing touch yang manis


Berikut ini adalah penjelasan delapan komponen yang disebutkan di atas.

1.    Mengatasi Hambatan Kepribadian
Pada umumnya, seseorang yang belum biasa berbicara di depan orang yang banyak akan gugup, gemetar, berkeringat dingin, gagap, tegang, sakit perut (mulas), salah tingkah, demam panggung yang biasa kita sebut "cemas".

Kiat menghadapi kecemasan:
-          Organisasikan bahan presentasi Anda
-           Visualisasikan
-          Berlatih
-          Bernafas dalamdalam
-          Berfokus pada relaksasi
-          Melepas ketegangan
-          Kontak mata

2.    Penggunaan Body Language Secara Tepat
Bahasa isyarat dan gerakan tubuh merupakan hal penting namun sering dilupakan orang. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
-          Postur tubuh
-          Perpindahan tempat
-          Gerak isyarat
-          Mimik wajah
-          Mata yang bersinar

Hal -hal yang perlu dihindarkan:

-          Memasukan tangan ke saku
-          Tangan ditangkupkan di belakang punggung
-          Lengan disedekapkan
-          Bertolak pinggang
-          Meremas-remas tangan

3.   Metode Penyampaian yang Sistematis dan Tepat Sasaran
Urutan presentasi:

-          Pendahuluan
-          Kalimat prepandangan
-          Gagasan utama dan sub gagasan
-          Keuntungan dari penyampaian materi
-          Kalimat peninjauan
-          Kesimpulan

Supaya tepat sasaran dalam melakukan public speaking, hal-hal berikut ini harus diperhatikan :

-          Kenali latar belakang komunikan, baik budayanya, sukunya, pendidikannya, pekerjaannya, hobinya, status sosialnya, kepentingannya maupun hal-hal yang nampaknya tidak ada artinya.
-          Hilangkan / dekatkan kesenjangan-kesenjangan dengan cara mengubah diri, ikuti "arus" namun tidak sampai "hanyut" dan akhirnya perlahan-lahan mempengaruhi "arus".
-          Ciptakan suasana yang menunjang, tergantung pada komunikan yang kita hadapi, pada umumnya mereka senang dengan keramahan / keakraban dan keterbukaan yang tidak sampai tahap mencampuri urusan orang lain.
-          Tentukan maksud dan tujuan pembicaraan kita; sekedar pengisi waktu / obrolan ringan, diskusi, brainstorming, informasi, negosiasi, atau mempengaruhi orang lain.
-          Arahkan materi pembicaraan dan gunakan strategi sesuaidengan tujuan pembicaraan yang telah ditetapkan.
-          Gunakan kata-kata yang tidak menimbulkan pengertian ganda agar tidak membingungkan. Gunakan logika berpikir. Cobalah untuk kritis, kreatif, kembangkan pola pikir yang logis, dan sistematis. Biasakan bertanya mengapa, bagaimana, seandainya.
-          Evaluasi terus secara sadar.

4.   Penggunaan Alat Peraga
Alat peraga khususnya yang visual dimaksudkan untuk :

-          Memfokuskan perhatian audience
-          Mengukuhkan pesan verbal
-          Merangsang minat
-          Mengilustrasikan faktor-faktor yang sulit diverbalkan

Hal yang harus diingat adalah : alat peraga hanya sebagai alat bantu, jangan menjadi pusat perhatian. Interaksi dan hubungan anda dengan audience yang menentukan keberhasilan public speaking.

5.   Persiapan
Faktor nonteknis seringkali tidak diperhitungkan namun membawa akibat fatal bila ternyata muncul tiba-tiba. Misalnya :

-          Penampilan (rambut, pakaian, sepatu, bau badan, . . .)
-          Fisik (kesehatan, makan dulu, minum glucose, buang air besar/kecil, cukup tidur, . . .)
-          Latihan gaya, menghitung waktu, . . .
-          Kesempurnaan berkas/bahan, transparan cadangan, spidol.
-          Ketersediaan alat peraga dan cadangannya, . . .
-          Sound sytem, pengaturan tempat duduk, letak layar dan alat peraga, . . .
-          Kreativitas.

6.           Pelaksanaan yang meyakinkan
Intonasi suara, semangat, rasa percaya diri, keyakinan yang sempurna, rasa optimis, mata yang berbinar, senyum dikulum, komunikatif, mengajak (berdialog dengan) seluruh audience, membangkitkan inspirasi, data yang akurat, peraga yang baik dan lain-lain sangat mempengaruhi keberhasilan berbicara di depan umum.

7. Feeling
Otak manusia terdiri dari optak kanan dan otak kiri. Otak kiri berpikir hal-hal yang rasional, sedangkan otak kanan memikirkan hal-hal yang berbau senidan mengandalkan perasaan, emosi dan nuansa-nuansa ketidak pastian. Dalam berbicara di depan umum, otak kanan juga harus difungsikan, tidak hanya otak kiri.

Untuk apa? Agar kita dapat mengatasi gejala-gejala yang dapat merusak presentasi kita. Contoh : jam presentasi yang tidak tepat (membuat ngantuk), kebosanan karena acara yagn monoton dan berlebihan, kelelahan, kurang minat dan sebagainya. Sebaiknya presentasi segera di break dengan humor, tanya jawab, demonstrasi alat atau visualisasi sesuatu yang merangsang minat. Selain itu ciptakan suasana yang hangat dan interaksi yang "hidup".

8. Finishing Touch
Setelah kesimpulan di akhir pembicaraan, ungkapkanlah tantangan, pertanyaan, penegasan, demo atau apa saja yang dapat audience terpana, tercengang, berpikir, atau bahkan protes. Hal ini akan memberi kesan positif dan rangsangan untuk bertanya.


* Faris Valeryan Wangge, Tim kerja/Pendamping OMK Komisi Kepemudaan Keuskupan Denpasar. Disampaikan dalam Pendidikan Kaderisasi Basis OMK –se Bali, OSF Tuka Dalung, 01 – 03 September 2011.   Disarikan dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar